Menurut
Afrilina dan Gracinia (2007), waktu terbaik untuk menyikat gigi yaitu dengan
frekuensi menyikat gigi minimal dua kali sehari adalah 30 menit setelah sarapan
dan sebelum tidur malam. Lamanya penyikatan gigi yang dianjurkan adalah minimal
5 menit, tetapi sesungguhnya ini terlalu lama. Umumnya orang melakukan
penyikatan gigi maksimum 2 menit. Cara penyikatan gigi harus sistematis supaya
tidak ada gigi yang terlewat, yaitu mulai dari posterior ke anterior dan
berakhir pada bagian posterior sisi lainnya (Putri, Herijulianti, dan
Nurjannah, 2010).
Cara menyikat gigi
Menurut Kemenkes RI (2012), cara menyikat gigi yang benar yaitu:
a. Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang
mengandung fluor (salah satu zat yang
dapat menambah kekuatan pada gigi). Banyaknya pasta kurang lebih sebesar
sebutir kacang tanah (1/2 cm).
b. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum
menyikat gigi
c. Menyikat gigi bagian depan rahang atas dan
rahang bawah dengan gerakan naik turun (ke atas dan ke bawah) minimal delapan
kali gerakan
d. Menyikat gigi belakang kiri dan kanan yang
menghadap ke pipi dengan gerakan naik turun sedikit memutar sebanyak delapan
kali gerakan
e. Menyikat gigi permukaan depan rahang atas
yang menghadap kelangit-langit dengan gerakan mencongkel dari arah gusi ke arah
tumbuhnya gigi minimal delapan kali gerakan
f.
Menyikat
gigi permukaan gigi belakang rahang atas yang menghadap kelangit-langit dengan
gerakan mencongkel dari arah gusi ke arah tumbuhnya gigi minimal delapan kali
gerakan
g. Menyikat gigi permukaan depan rahang bawah
yang menghadap lidah dengan gerakan mencongkel dari arah gusi ke arah tumbuhnya
gigi minimal delapan kali gerakan
h. Menyikat gigi permukaan gigi belakang rahang
bawah yang menghadap lidah dengan gerakan mencongkel dari arah gusi ke arah
tumbuhnya gigi minimal delapan kali gerakan
i.
Menyikat
gigi pada bagian pengunyahan gigi atas dan bawah dengan gerakan maju mundur
minimal delapan kali gerakan
j.
Sikatlah
lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dan berulang-ulang.
k. Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada
pertemuan gigi dengan gusi, karena akan menyebabkan email gigi rusak dan gigi
terasa ngilu.
l.
Setelah
menyikat gigi, berkumurlah satu kali saja agar sisa fluor masih ada di gigi.
m. Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas.
Referensi
1. Afrilina, dan J. Gracinia. 2007. 75 Masalah Gigi Anak dan Solusinya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
2. Putri, M.H., E. Herijuliati, dan N. Nurjanah, 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2012. Buku Panduan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi Dan Mulut di Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan.
0 komentar:
Posting Komentar